Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), H Zulfikri ST menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kemiringan jembatan yang dibangun sejak 1985 ini.
Namun, dugaan sementara menyebutkan bahwa kemiringan tersebut disebabkan oleh pergeseran salah satu pilar jembatan akibat terjangan arus sungai yang kencang. Arus sungai yang kuat diakibatkan oleh pulau pasir di tengah Sungai Rokan, yang membuat arus terkonsentrasi dan menghantam pilar jembatan, menyebabkan pergeseran.
Kondisi semakin parah dengan adanya tumpukan kayu besar yang terjebak di pilar jembatan. Zulfikri menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul untuk membersihkan tumpukan kayu tersebut.
“Kami juga berencana menggunakan mobil crane untuk menghalau kayu-kayu besar agar hanyut terbawa arus sungai,” ujar Zulfikri.
Truk Bertonase Besar Dilarang Melintas
Jembatan Sei Rokan merupakan jalur vital yang menghubungkan warga Pasirpengaraian dengan berbagai wilayah penting, seperti Rantau Berangin, Kampar, Pekanbaru, dan Sumatera Barat. Jika jembatan ini ambruk dikhawatirkan akan mengganggu mobilitas orang dan barang ke Rokan Hulu sehingga berdampak lonjakan harga kebutuhan pokok. Hal ini semakin mengkhawatirkan dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada Serentak, yang dapat mengganggu distribusi logistik.
Untuk mencegah terjadinya insiden yang lebih parah, Kapolres Rohul, AKBP Budi Setiyono, mengumumkan bahwa kendaraan berat dengan muatan besar dilarang melintas di jembatan Sei Rokan. “Mulai pukul 18.00 WIB, kendaraan roda enam ke atas tidak boleh melewati jembatan ini demi menjaga keamanan dan keselamatan,” ungkap Budi.
Langkah ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Rohul, Dinas PUPR Provinsi Riau, anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten, serta pihak terkait lainnya.
Kapolres Budi Setiyono juga menambahkan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan larangan tersebut melalui berbagai media, baik sosial media, media cetak, maupun elektronik, untuk memastikan informasi ini sampai kepada seluruh pelaku usaha dan masyarakat yang berkepentingan.
Polisi Siapkan Jalur Alternatif Disiapkan untuk Kendaraan Bertonase Besar
Sebagai solusi, pihak kepolisian dan instansi terkait telah menyiapkan jalur alternatif untuk kendaraan bertonase besar. Jalur alternatif ini menghubungkan Pekanbaru dengan Rohil melalui Pujud, Tanjung Medan, Mahato, dan Pasirpengaraian. Kapolres Rohul juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres Rohil untuk mempersiapkan jalur ini, meskipun satu jalur masih terendam banjir.
“Meski ada satu jalur alternatif yang terendam banjir, kami tetap memastikan bahwa kendaraan bertonase besar memiliki pilihan jalur lain untuk menghindari jembatan Sei Rokan yang sedang dalam kondisi kritis,” tegas Kapolres Budi.
Dengan adanya pembatasan ini, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan lebih lanjut pada jembatan, serta menjaga kelancaran distribusi barang dan mobilitas masyarakat di wilayah tersebut.
#cakaplah#