Jakarta, (jelajahperistiwa.com) - Presiden Joko Widodo menyampaikan beberapa arahan dalam rapat koordinasi nasional pengawasan intern pemerintah tahun 2024 yang diselenggarakan oleh BPKP RI, disiarkan melalui YouTube BPKP, Rabu (22/5/24).
Dalam arahannya, Jokowi mengatakan bahwa sasaran kinerja BPKP dan pengawas internal itu bukanlah untuk mencari kesalahan, tapi justru untuk mencegah penyimpangan-penyimpangan.
Sehingga menurutnya, mestinya pengawas intern pemerintah ini memberikan arahan yang benar, diberikan tuntunan yang tepat, bukan justru memasang jebakan bagi pemerintah.
Dia menerangkan, fokus dari pengawasan pemerintah ini bukan berapa banyak yang ketahuan melakukan penyimpangan, tapi berapa banyak yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat dari program-program pemerintah.
"Mestinya diberitahu di awal (kalau terjadi kesalahan), jangan terbalik," katanya.
Dia melanjutkan, ke depannya tantangan akan semakin berat, program dan belanja pemerintah itu juga akan semakin besar, dan juga tuntutan masyarakat yang semakin tinggi dan banyak.
Kemudian terang dia, ke depannya kompetisi antar negara juga akan semakin ketat, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
Bukan lagi negara yang besar mengarahkan negara kecil atau negara yang maju mengalahkan negara berkembang, akan tetapi negara yang cepat geraknya akan mengalahkan negara yang lambat.
"Sehingga sekali lagi kecepatan itu sangat diperlukan, ketepatan itu sangat diperlukan, oleh sebab itu BPKP Harus berinovasi utamanya dan penggunaan teknologi," lanjut dia.
Jokowi mengungkapkan, sekarang sudah banyak toolsnya yang bisa digunakan untuk mengawasi proyek pembangunan di lapangan. Sehingga tools itu tentunya akan mempermudah dalam pekerjaan pengawasan.
Oleh karenanya, Presiden RI tersebut mengingatkan bahwa keberadaan Aparat Pengawas Internal Pemerintah itu untuk memberi solusi dan melakukan pencegahan.
"Utamakan pencapaian outcome, utamakan manfaat yang maksimal yang diterima masyarakat untuk menjamin pembangunan kita ini semakin hari semakin berkualitas," ucapnya.
(Mediacenter Riau/ip)