Hal ini ungkap Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Kampar IPTU Rekmusnita. "Korban diduga nekat bunuh diri diduga karena putus cinta dan gagal untuk rencananya menikah," terang Kapolsek.
Dari keterangan keluarga, awalnya ayah korban pulang dari warung menuju ke rumah, sesampainya di rumahnya tidak menemukan korban. "Ayah korban mencoba memanggil korban dan mengetuk pintu kamar korban yang terkunci, namun tidak ada merespon dari Korban dan ayahnya memanggil korban berulang kali tetap tidak ada respon," Kapolsek.
Merasa curiga, karena korban tidak merespon. Ayah korban bersama anak-anaknya yang lain untuk mendobrak pintu kamar korban, "setelah pintu kamar terbuka, mereka kaget melihat korban dalam keadaan leher tergantung menggunakan kain panjang di jendela kamarnya dan dalam keadaan sudah tidak bernyawa," tambahnya.
Keluarganya pun langsung berusaha untuk melepaskan ikatan dan menurunkan korban. "Kita yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangai TKP dan melakukan olah TKP," ujarnya.
Korban pun langsung kita periksa di Puskesmas kampar untuk di visum. "Dan dari korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya.
Kemudian kita lakukan koordinasi dengan orang tua korban keluarga dan menyatakan bahwa korban murni bunuh diri. "Saat ini korban akan dimakamkan oleh keluarganya," pungkas Kapolsek. (PS/NURMAN)
Sumber: www. poskota sumatra. Com