Telukkuantan, (jelajahperistiwa.com) - Satu bulan ini, masyarakat Kuansing dari berbagai kecamatan, ramai-ramai datang ke Desa Pangkalan, Kecamatan Pucuk Rantau.
Mereka datang ke Desa Pangkalan hanya ingin membuktikan keelokan danau biru yang sedang viral. Warnanya yang biru seperti air laut, membuat orang penasaran ingin melihat langsung. Meski pun harus menempuh jarak puluhan kilometer.
Bagi masyarakat di Kuansing, pesona danau dengan air yang biru, jelas temuan yang langka. Karena rata-rata sumber wisata air seperti air terjun, arum jeram dan danau, rata-rata airnya kehitam-hitaman.
‘’Ini mungkin yang membuat orang datang jauh-jauh ke Desa Pangkalan, Kecamatan Pucuk Rantau, melihat secara langsung walau hanya untuk berfoto,’’ ungkap Camat Pucuk Rantau Ali Apri menjawab Riau Pos, Kamis (3/10).
Ali Apri menyebutkan, masyarakat yang datang ke Desa Pangkalan, banyak dari wilayah Pucuk Rantau, Kuantan Mudik, Hulu Kuantan. Tapi ada juga dari Gunung Toar, Kuantan Tengah dan lainnya.
Ada rombongan anak sekolah, muda mudi, keluarga. Biasanya, yang datang berkeluarga membawa bekal. Dimana lokasi yang jauh perlu persiapan. ‘’Kalau dari kantor Camat Pucuk Rantau, mungkin ada sekitar 20 kilometer,’’ ujarnya.
Danau biru, adalah bekas lokasi pertambangan batu bara milik eks PT Tri Bakti Sarimas (TBS) yang sekarang milik PT Karya Tama Bakti Mulya (KTBM). Makanya, bila masyarakat yang ingin melihat harus melewati areal perkebunan sawit milik perusahaan KTBM. Sebab, lokasi danau biru berada dalam HGU perusahaan.
Saat ini, pengelolaannya masih dilakukan swadaya oleh masyarakat setempat. Baik keamanan, parkir maupun kebersihannya. Namun ke depan, ikonik baru di Kecamatan Pucuk Rantau ini perlu dilakukan penataan. Sehingga menjadi pemasukan desa dan kecamatan. ‘’Dan ini tentu perlu dibentuk landasannya bersama desa, perusahaan, kecamatan maupun pemerintah kabupaten,’’ jelas Ali Apri.(RIAUPOS.CO)